MAKASSAR, KORANSULSEL – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh menghadiri Pertemuan Pembahasan Data Stunting Hasil Sistem Kesehatan Indonesia (SKI) dengan Hasil Data Eletronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), di Ruang Command Center Kantor Gubernur, Kamis, 11 Juli 2024. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid.
Hadir Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan Dwi Puspasari, sebagai Narasumber BKPK. Juga turut serta hadir Kepala Pusdatin Kemenkes RI serta dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota se-Sulsel, Koordinator Wilayah SKI 2023 Sulsel, PJTI SKI 2023 Sulsel.
Pertemuan ini diadakan untuk membahas perbandingan data SKI dan e-PPGBM. Karena data kesehatan adalah penting dalam perencanaan dan evaluasi program kesehatan. Pertemuan untuk meningkatkan kualitas data kesehatan di Sulsel.
Dua sistem ini dirancang untuk mencatat dan melaporkan data kesehatan masyarakat. SKI fokus pada pencatatan sebagai indikator kesehatan secara umum, sementara e-PPGBM pada pencatatan dan pelaporan gizi masyarakat.
“Data yang akurat dan terkini sangat diperlukan untuk menyusun kebijakan yang tepat sasaran,” kata Prof Zudan.
Namun, ungkap Prof Zudan, terdapat tantangan dalam pengumpulan dan pelaporan data, perbedaan dalam metodologi, sumber data dan proses pelaporan sering menyebabkan inkonsistensi dan kesenjangan data. Oleh karena itu penting untuk mengindentifikasi dan mengatasi masalah tersebut.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, mengapresiasi sikap antusias Penjabat Gubernur untuk secara bersama Kepala BKPK mengkaji lebih lanjut data SKI 2023 karena angkanya 27,4 persen. Sedangkan data e-PPBMG 6,8 persen atau terdapat 40.199 anak stunting. Sehingga kebijakan yang tepat dapat diambil.
“Beliau meminta agar bisa duduk bersama untuk mencari solusi dari masalah ini,” kata Ishaq. (HMS/KS)