MAKASSAR, KORANSULSEL – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, mengungkapkan bahwa lebih dari seribu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar diduga tidak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Hal ini berpotensi mengancam status resmi mereka sebagai siswa dan penerimaan ijazah.
“Awalnya, kepala sekolah melaporkan ada sekitar dua ribu siswa yang tidak terdaftar. Setelah dicek, jumlahnya sekitar 1.323 siswa,” ujar Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, di Makassar, Kamis (16/1).
Danny menduga kasus ini terkait dengan program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur solusi yang dibuat untuk menampung siswa di luar kuota sekolah negeri favorit. “Siswa jalur solusi ini diduga dibuatkan kursi sendiri, tetapi tidak didaftarkan ke Dapodik,” jelasnya.
Praktik tersebut, yang berlangsung sejak tahun ajaran 2021 hingga 2024, terjadi saat Muhyiddin Mustakim menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar. Muhyiddin telah dinonaktifkan pada 30 Desember 2024 karena dugaan pelanggaran netralitas ASN saat Pilkada serentak.
Selain itu, kebakaran yang melanda Kantor Disdik Makassar pada 11 Januari 2025 turut menambah rumit situasi. Kebakaran tersebut menghanguskan ruangan keuangan, data, dan aula kantor. Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki motif kebakaran tersebut.
Wali Kota dua periode itu memastikan langkah cepat untuk mengatasi persoalan ini, termasuk melaporkan kasus tersebut ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Danny juga memerintahkan Pelaksana Harian (Plh) Disdik Makassar, Nielma Palamba, untuk mengambil alih layanan pendidikan.
“Saya sudah melaporkan ini ke Kemdiktisaintek. Muhyiddin harus bertanggung jawab atas masalah ini. Nasib anak-anak penerus bangsa menjadi prioritas utama,” tegas Danny. (ant/KS)