MAKASSAR, KORANSULSEL – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh mengakui Universitas Muslim Indonesia (UMI) bisa bertahan, tumbuh lebih kuat, dan terbang lebih tinggi, karena iman yang sama bukan kepentingan yang sama.
Ia mengatakan UMI memiliki misteri tersendiri kenapa bisa tumbuh dengan baik dan menjadi universitas ternama di Indonesia.
“Ini misteri yang coba saya sampaikan kepada bapak dan ibu. Tadi saya membaca jatuh bangunnya UMI, tumbuh pertanyaan dalam batin saya,” tuturnya dalam Rapat Senat Terbuka Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) UMI ke-70 tahun, di Makassar, Minggu.
Pengalaman sejak tahun 1993 ikut perguruan tinggi dan mengelola kampus, menurut dia, kampus itu dibangun oleh ayahnya, dilanjutkan oleh anaknya, dihancurkan oleh cucunya.
“Biasanya generasi ketiga itu hancur atau surut, nah UMI ini di tahun 30 susah, tahun 40 susah, dan ini sekarang prestasi semakin naik sesuai penyampaian oleh rektor,” lanjut Zudan.
Menurutnya, dari masjid ke kampus, dari kampus ke masyarakat, menjadi salah satu alasan UMI bisa bertahan dengan berbagai dinamika jatuh bangun pada umur 30 tahun dan umur 40 tahun.
“Ketika kita shalat di Masjid Nabawi, ketika kita shalat kadang-kadang kepala kita diinjak tapi kita tidak marah, kita berdesak-desakan di masjid kita tidak marah,” katanya.
Mengapa hal itu terjadi, kata dia, karena memiliki satu kesamaan, ketika masuk masjid, masuk di Madinah, masuk di Nabawi, satu kesamaan iman bukan kepentingan yang sama.
“Inilah yang membuat UMI terus bertumbuh dan lari lebih cepat, terbang jadi tinggi, dan jadilah UMI seperti saat ini,” urainya.
Sementara itu Rektor UMI Prof Sufirman Rahman menyampaikan terima kasih atas kehadiran Pj Gubernur Sulsel dalam rapat senat terbuka Milad UMI Ke-7 dekade ini.
Menurutnya, dengan bertambahnya usia tentu dibarengi dengan bertambahnya penghargaan dan kedewasaan dalam berkarya, menguatkan komitmen akan perubahan demi kemajuan UMI menuju perguruan tinggi berkelas dunia.
Apalagi, kata dia, Milad UMI kali ini merupakan momentum paling penting yang dirayakan penuh semangat dan kebahagiaan, sekaligus introspeksi diri apa yang telah dilaksanakan dalam perjalanan sejarah dan agenda ke depan.
“Ini kita jadikan momentum refleksi dalam pandangan ke depan kampus UMI harus terus bergerak dan mungkin dalam berbagai inovasi dan prestasi untuk mencerdaskan anak bangsa dan mampu berdaya saing serta karakter Islami, sesuai misi UMI melahirkan manusia berilmu amalia,” ucapnya. (HMS/KS)