MAKASSAR, KORAN SULSEL – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin memaparkan potensi alam di 24 kabupaten dan kota di daerah itu pada Rapat Kerja (Raker) Kedaulatan Maritim Sulsel dalam mendukung Indonesia Emas 2045 di Makassar, Rabu.
Bahtiar memaparkan mulai dari sumber daya manusia (SDM) yang tidak kalah dengan provinsi lain di Indonesia, meskipun belum ada yang fokus di bidang masing-masing, seperti sektor perikanan.
Ia menjelaskan bumi ini harus didiagnosa berdasarkan kebutuhan antara alam semesta dengan manusianya. Sebab saat ini banyak potensi mulai laut maupun darat yang belum dimaksimalkan.
Khusus di laut harus diciptakan tempat baru untuk ikan. Untuk itu Pemprov Sulsel melalui Dinas Perikanan dan Kelautan setempat akan membuat rumah ikan buatan atau rumpon.
Rumpon ini nantinya akan dibuat dengan satu titik minimal luasnya satu hektare dengan estimasi anggaran per titik Rp150 juta sampai dengan Rp200 juta, itu sudah termasuk biaya pengadaan bibit.
“Saya sudah berdiskusi dengan nelayan bagaimana soal rumah ikan atau terumbu karang buatan ini karena sangat bagus untuk ikan. Tempat yang paling netral adalah laut, tidak ada diskriminasi dan pembatasan di sana, semua orang bisa mancing di laut,” jelasnya.
Apalagi, selama ini para nelayan sudah meninggalkan keluarga berbulan-bulan untuk mencari ikan sampai di NTT, NTB dan bahkan sampai Papua. Ini terpaksa dilakukan para nelayan karena sudah tidak ada ikan di Perairan Sulsel.
“Dengan adanya program ini maka masyarakat nelayan tidak lagi jauh-jauh untuk mencari ikan. Tidak ada orang yang mau jauh dari keluarga hanya untuk mencari ikan. Tetapi itu dilakukan karena sudah tidak ada lagi ikan di perairan kita,” jelasnya.
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Jamaluddin Jompa mengatakan soal perikanan merupakan sebuah keuntungan bagi masyarakat Sulsel mendapatkan gubernur seperti Bahtiar Baharuddin yang lebih tahu bagaimana kebutuhan nelayan di Sulsel.
Menurut dia, dirinya bersama seluruh unsur terkait siap ikut menyukseskan program rumah ikan atau rumpon bagi seluruh masyarakat nelayan di Sulsel.
Hadir dalam acara tersebut, Rektor Unhas, perwakilan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulsel, Kadis Perikanan dan Kelautan Sulsel, LSM pemerhati lingkungan, unsur TNI-Polri dan seluruh hadirin lainnya. (HMS/KS)