MAROS, KORANSULSEL – Akibat kekeringan yang disebabkan oleh dampak El Nino, embung yang digunakan sebagai sumber air di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah mengering, memaksa warga setempat untuk antre air bersih.
Salah seorang warga dari Kecamatan Bontoa, Mustari, mengungkapkan, “Embung yang berada di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, sudah mengering sejak bulan lalu, sehingga kami harus antre air bersih yang dibawa oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros setiap hari.”
Camat Bontoa, Mulyadi, mengkonfirmasi kondisi krisis air bersih di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Bontoa sering mengalami kekeringan selama musim kemarau.
Embung yang sebelumnya digunakan sebagai upaya mengatasi kekeringan dan krisis air bersih juga telah mengering akibat kemarau yang berkepanjangan akibat El Nino.
Mulyadi menyatakan bahwa BPBD Kabupaten Maros bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maros secara rutin menyuplai air bersih kepada warga setempat untuk mengatasi kekeringan dan kebutuhan air bersih.
Menurut Subaedah, seorang warga Bontoa, setiap warga diberi kesempatan untuk mendapatkan air bersih yang diangkut menggunakan truk tangki air. Namun, mereka harus bersabar untuk mendapatkan giliran pengiriman air bersih dari satu RW ke RW lainnya.
Kondisi ini membuat warga harus mengirit penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami harus membeli air konsumsi dari pengecer dengan harga satu jerigen seharga Rp5.000 karena air yang tersedia sudah habis,” ungkapnya. (KS)