PALOPO, KORAN SULSEL – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palopo menyelenggarakan seminar tentang pemetaan pengelolaan daur ulang sampah yang memiliki nilai ekonomis. Acara ini merupakan hasil kerjasama dengan Institut Agama Islam Negeri dan digelar di Auditorium Sakotae Kota Palopo pada Senin, (18/9)
Dalam konteks pengelolaan sampah yang benar, pilar utamanya mengacu pada prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Ketiga prinsip ini menjadi standar dalam pengelolaan sampah.
Motto utama para penggerak lingkungan adalah “Reduce, Reuse, dan Recycle,” yang menekankan keyakinan bahwa tidak ada sampah yang tidak dapat dimanfaatkan ulang. Dengan bantuan teknologi, kreativitas, dan ketekunan, hampir semua jenis sampah dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.
Sitti Baderiah, S.Pd., M.Si, selaku Kepala Balitbangda Kota Palopo, dalam sambutannya, menekankan kompleksitas isu sampah. Ia menyampaikan bahwa kita semua, sebagai masyarakat, juga turut bertanggung jawab atas masalah sampah.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru dan peran yang lebih aktif dalam pengelolaan sampah yang memiliki nilai ekonomis di Kota Palopo. Tujuannya adalah untuk mewujudkan semangat ikrar pemuda Palopo yang berkomitmen untuk tidak pernah lelah dalam menghadapi masalah sampah.
“Pentingnya mendengar dan memahami konsep pengelolaan sampah yang memiliki nilai ekonomis, sehingga sampah tidak lagi menjadi permasalahan yang mengkhawatirkan di kalangan masyarakat, terutama di Kota Palopo” Ujar Sitti Baderiah
Selain itu, ada apresiasi yang diberikan kepada para Camat/Lurah yang telah hadir dalam acara ini. Mereka bersama-sama membahas bagaimana mengatasi dan menyelesaikan masalah sampah di Kota Palopo. Turut serta dalam seminar ini adalah Camat/Lurah terkait, para pemangku kepentingan lingkungan, Ketua LP2M Kota Palopo, Direktur Yayasan Lingkungan Kota Palopo, Ketua TPA Mancani Kota Palopo, serta peserta seminar lainnya.(Hms/KS)
