Kamis, Juli 10, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tanah Longsor Terjang Lima Kecamatan di Sinjai, 3.000 Jiwa Lebih Terdampak

SINJAI, KORANSULSEL – Bencana tanah longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, sejak Minggu hingga Senin (6–7 Juli 2025) berdampak luas di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai mencatat lebih dari 3.000 jiwa terdampak, puluhan rumah rusak, lahan pertanian terendam, serta sejumlah infrastruktur rusak berat.

“Longsor terparah berada di Kecamatan Sinjai Barat, tepatnya di Desa Bontolempangan. Jalan sepanjang 100 meter tertimbun material setinggi 8–10 meter,” ungkap Kepala BPBD Sinjai, Budiman, Selasa (8/7/2025).

Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu memicu tanah longsor di lima kecamatan, yakni Sinjai Selatan, Bulupoddo, Sinjai Borong, Sinjai Tengah, dan Sinjai Barat. Sebanyak 10 rumah warga tertimbun material longsor di enam desa. Dua warga mengalami luka berat dan telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Di Kecamatan Pulau Sembilan, empat rumah rusak akibat angin puting beliung. Di Sinjai Barat, terdapat delapan titik longsor, dua rumah tertimbun tanah, delapan tiang listrik tumbang, dan 23 rumah mengalami pergerakan tanah. Sedangkan di Sinjai Tengah, terjadi 12 titik longsor, empat rumah rusak berat, serta 15 hektare kebun dan 47 hektare sawah terendam banjir.

Kecamatan Sinjai Borong juga terdampak dengan tiga rumah rusak, enam hektare sawah tergenang, dan jembatan Alenangka–Samaturue terputus. Sementara di Sinjai Timur, sebanyak 64 rumah dan 122 hektare sawah tergenang, dengan total 204 jiwa terdampak.

Di Kecamatan Bulupoddo, longsor menerjang lahan kebun dan satu ekor sapi hanyut. Sementara di Sinjai Utara, banjir merendam tiga kelurahan dengan total 855 rumah terdampak dan 3.072 jiwa terdata sebagai korban. Di Kecamatan Tellulimpoe, Jembatan Biroro–Massaile terputus dan saluran irigasi sepanjang 26 meter rusak. Di Sinjai Selatan, Jembatan Puncak–Songing terputus dan lima ekor sapi dilaporkan hilang terbawa arus.

BPBD juga melaporkan kerusakan infrastruktur lainnya, antara lain tiga jembatan penghubung antardesa yang terputus, 18 saluran irigasi rusak, serta empat gedung sekolah terdampak. Selain itu, 179 hektare sawah dan 22,5 hektare kebun mengalami kerusakan, dan enam ekor sapi dilaporkan hanyut terbawa arus.

Secara keseluruhan, jumlah warga terdampak mencapai 3.152 jiwa atau 893 keluarga, dengan 46 orang mengungsi dan dua orang luka berat. Tim SAR gabungan masih terus bekerja membersihkan material longsor, menyalurkan bantuan logistik, serta mengevakuasi warga dari wilayah terisolasi.

Budiman mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana, agar tetap waspada terhadap potensi longsor dan banjir susulan mengingat cuaca ekstrem masih berlanjut di beberapa kawasan. (ant/KS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_img

BERITA POPULER