MAKASSAR, KORAN SULSEL – Pj Sekprov Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Muhammad Arsjad mengatakan Sulsel harus bisa menjadi lumbung produsen pisang terbesar di Indonesia melalui program prioritas penanaman pisang yang sedang berjalan.
Muhammad Arsjad di Makassar, Sabtu, mengatakan upaya menjaga ketahanan pangan di Sulsel pada intinya tidak boleh terpaku pada satu komoditas saja namun beragam komoditas yang memiliki potensi untuk dibudidayakan dan dikembangkan.
“Kita berharap Sulsel ke depan, tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan beras tetapi lumbung produsen pisang terbesar di Indonesia,” katanya saat tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional yang mengangkat tema ‘Inovasi Pertanian yang Resilien untuk Berkelanjutan Ketahanan Pangan di Indonesia’ yang digelar di Aula Prof Amiruddin Unhas.
“Karena kita yakin dengan komoditas horti ini, bisa menjadi peluang tambahan masyarakat kita,” lanjut Arsjad pada ajang yang juga merupakan Temu Alumni dalam rangka Dies Natalis ke 37 Sekolah Pascasarjana Unhas Makassar
Menurut Arsjad, persoalan pertumbuhan ekonomi Sulsel, persoalan kemiskinan, persoalan inflasi, bisa sedikit terbantu dengan adanya kebijakan disertifikasi ini.
“Kita berharap persoalan ketahanan pangan ini bisa terselesaikan. Kita tidak hanya kuat di beras tapi juga yang lain. Dan itu bertahan, bisa berkelanjutan yang kemudian bisa memberikan efek ekonomi kita dan sampai ke level masyarakat Sulsel,” kata Arsjad.
Sementara itu, Kepala BSIP Kementerian Pertanian RI Fadjry Djufry, mengatakan hampir di semua negara mengalami krisis pangan global, dan lebih 375 juta orang terancam kelaparan di seluruh dunia.
Untuk itu, kata dia, Menteri Pertanian di bawah pimpinan Andi Amran Sulaiman, menginisiasi empat akselerasi pertanian untuk menyiapkan bahan pangan lebih cepat dari yang sekarang.
“Kita berharap ke depan Unhas bisa dikenal melalui jagung di seluruh Indonesia dan tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian,” ujarnya. (hms/KS)