MAKASSAR, KORAN SULSEL – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menerima audiensi Pimpinan Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja Indonesia, Pdt. Dr. Alfred Yohanes Rantedatu Anggui bersama jajaran, di Ruang Kerja Gubernur, Rabu, 18 Oktober 2023.
Ia menyambut dengan hangat. Seperti dengan pimpinan umat lainnya, Bahtiar memaparkan delapan program prioritasnya. Namun, pada kesempatan ini lebih menekankan untuk penanganan stunting, dimana dibutukan peranan berbagai pihak. Termasuk jemaat gereja.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan Tahun 2022 prevalensi balita stunting, Kabupaten Tana Toraja 35,4 persen dan Toraja Utara 34,1 persen.
“Tentu perlu dukungan dari teman-teman di PGI dalam upaya penanganan stunting di Sulsel. Ini agar bisa tercipta Generasi Emas di 2045,” kata Bahtiar.
Adapun terkait Sidang Raya (SR) XVIII PGI 2024 Bahtiar mendukung pelaksanaan kegiatan dan dipersiapkan dengan baik.
“Karena itu, ia mendukung panitia mempersiapkan dengan baik mensuskeskan acara ini dengan sebaik-baiknya. Apalagi pesertanya datang dari seluruh dunia, kembali ke Toraja,” tegasnya.
Adapun Sidang Raya (SR) XVIII PGI 2024 akan berlangsung dari 8-15 November 2024 di dua kabupaten yang masuk wilayah Toraja.
Alfred Yohanes Rantedatu Anggui menyebutkan, SR XVIII adalah wujud ungkapan hati, pikiran, serta luapan perasaan terbuka yang disampaikan kepada seluruh pimpinan sinode gereja anggota PGI, bahkan kepada seluruh masyarakat Kristen di Indonesia, bahwa Gereja Toraja, dengan segenap masyarakat serta pemerintah daerah Toraja di dua kabupaten ini, sungguh berkomitmen mempersembahkan yang terbaik, melakukan semaksimal mungkin, demi terwujudnya SR XVIII PGI.
“Jadi tadi kita ketemu dengan Penjabat Gubernur Sulsel terkait dengan Gereja Toraja akan menjadi ruan dan nyonya rumah untuk untuk sidang raya PG tahun depan. Bulan November Tahun 2024,” ujarnya.
Sebanyak 5.000 peserta akan hadir, diharapkan dapat menggeliatkan ekonomi dan pariwisata di Toraja.
Gereja Toraja sebagai bagian dari PGI, yang juga bagian dari bangsa ini, ingin turut berkontribusi membangun bangsa.
“Terutama penegasannya soal stunting yang berharap sekali gereja boleh turut serta untuk mendukung penurunan angka stunting yang rupanya cukup tinggi di Toraja,” ujarnya.
Ia menambahkan, gerakan penanganan stunting ini akan menjadi komitmen bersama. (HMS/KS)