MAKASSAR, KORANSULSEL – Sebanyak empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar saling adu gagasan dalam pemaparan visi dan misinya melalui debat kandidat pertama Pilkada serentak 2024 di Hotel Dalton Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Pasangan nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia) menyampaikan Kota Makassar sebagai pusat perekonomian di Sulsel membutuhkan tata Kelola pemerintahan yang kolaboratif serta bebas korupsi. Oleh karena ini, visi misinya berlandaskan prinsip Environmental Sosial dan Governance.
“Visi kami Makassar unggul, inklusif aman dan berkelanjutan. Misi kami, meningkatkan daya saing ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat pesisir dan pulau,” papar Munafri.
Selanjutnya, meningkatkan kualitas layanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan secara merata, mewujudkan pembangunan infrastruktur dan tata ruang kota yang berkeadilan dan ramah lingkungan.
Selain itu, mengembangkan pusat inovasi kepemudaan dan pengembangan olahraga seni budaya dan pariwisata, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih terpercaya. Meningkatkan akses pelayanan dan perlindungan perempuan anak dan penyandang disabilitas, menegakkan ketertiban umum dan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana.
“Melalui visi misi tersebut, kami memiliki tujuh jalan pengabdian mulia dipersembahkan untuk warga Kota Makassar, yakni gratis baju seragam sekolah, bebas iuran sampah, bebas sambungan PDAM, pembangunan stadion bertaraf internasional, mulia berjasa, berbagi jaminan sosial, mulia super eps dan mulia kreatif hub,” kata Aliyah menambahkan.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2 Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) memaparkan visi misinya, harmoninya Makassar yang nyaman, yang inklusi berdaya saing, maju berkelanjutan.
“Kami berdua mengajak masyarakat untuk melakukan terobosan transformasi dalam menghadapi pemilihan zaman ini, karena pilihannya hanya dua, maju melangkah bersama kami atau ketinggalan,” tutur Seto.
Rezki Mulfiati menambahkan, visinya memperkuat pondasi dalam transformasi bidang kesehatan, pendidikan dan jaminan sosial, ekonomi kreatif, UMKM harus kokoh menghadapi badai peralihan zaman. Tata kelola kota harus beralih ke digitalisasi.
“Toleransi kolaborasi harus di pupuk. Beda boleh, tapi tetap sehati. Kekayaan budaya dan menjaga ekologi, harus menjadi nilai-nilai kita. Infrastruktur selaras, terpadu modern dan ramah lingkungan. Tempat ibadah harus direkatkan, karena ini bagian dari harmoninya Makassar nyaman,” ujar Rezki.
Sebelum pemaparan dilanjutkan ke paslon berikutnya, terjadi kericuhan dalam area debat. Pendukung paslon Sehati membawa pengeras suara di dalam ruangan, sontak pendukung paslon Mulia protes dan berusaha mendekatinya hingga terjadi cekcok mengakibatkan debat disetop sementara.
Setelah kondusif, pemaparan dilanjutkan paslon nomor urut 3 Indira Jusuf Ismail-Ilham Fauzi Uskara (Inimi). Visinya adalah, Makassar Kota Dunia yang resilience, sombere dan cerdas untuk semua.
Ada tiga misi sebagai keutamaan, lanjut Ilham, pertama rekonstruksi sosial dan spasial yang mitigasi dan adaptif menuju Makassar kota rendah karbon yang resilience.
Kedua, revolusi pendidikan yang unggul berkarakter dan inklusif menuju SDM yang somber dan cerdas.
Ketiga, revitalisasi perekonomian yang produktif menuju ekonomi biru yang mandiri dan unggul dengan teknologi hijau untuk semua. Tiga kunci ini
ada ruangnya, ada manusianya dan ada perekonomiannya. Visi misi dijabarkan ke dalam sembilan kebaikan.
Pemaparan selanjutnya oleh paslon nomor urut 4 Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) memaparkan ada empat perspektif pembangunan kota yang aman dan berkelanjutan.
Pertama, pembangunan berkelanjutan yang inklusif yang berfokus pada tumbuh kembang kota yang memperhatikan generasi mendatang, mengakomodir penduduk termasuk kelompok rentan seperti masyarakat miskin, perempuan, anak-anak dan penyandang disabilitas.
Kedua, smart city dan green city menggabungkan teknologi dan data untuk meningkatkan efisiensi layanan publik transportasi dan infrastruktur dengan tetap memperhatikan dan mempromosikan ruang terbuka hijau konservasi lingkungan secara berkelanjutan.
Ketiga, pembangunan ekonomi kota yang berfokus pada peningkatan daya saing ekonomi melalui pengembangan sektor industri perdagangan jasa dan ekonomi kreatif. Keempat, urbanisasi dan mobilitas yaitu pengelolaan tantangan arus urbanisasi yang pesat dengan cara mengembangkan sistem transportasi umum yang efektif dan infrastruktur jalan yang memadai dalam mengurangi kemacetan.
“Melalui perspektif ini, kami menyusun visi pemerintahan AMAN, yaitu Makassar kota humanis, caradde’ (pintar), maju dan berkelanjutan,” ucap Amri.
Rahman Bando menambahkan untuk memajukan dan mewujudkan visi itu, maka telah dijabarkan dalam delapan misi, 17 arah pembangunan dan 45 indikator program yang telah disusun.
“Tidak ada di wilayah Makassar susah air bersih, bebas banjir, bebas kemacetan, sampah tertangani baik serta ketersediaan pangan,” ujarnya. (ant/KS)