Sabtu, September 21, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bersama dalam Perbedaan: Merayakan Keberagaman, Merdeka dari Penyeragaman

Di tengah globalisasi yang semakin mendekatkan setiap sudut dunia, kita sering dihadapkan pada tantangan mempertahankan identitas budaya dan tradisi lokal. Dalam konteks Indonesia, sebuah bangsa yang kaya akan keberagaman suku, bahasa, dan budaya, tantangan ini menjadi semakin relevan. Namun, daripada menganggap keberagaman sebagai penghalang, sudah saatnya kita melihatnya sebagai kekuatan yang memperkaya bangsa.

Hal ini juga perlu kita refleksikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu peristiwa yang viral jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yakni adanya upaya penyeragaman yang dimotori sebuah lembaga yang justru diharapkan menjadi garda terdepan menjaga ideologi bangsa dan menjunjung semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika”, berbeda-beda tetapi tetap satu juga atau dalam bahasa Inggris “Unity in Diversity”.

Tulisan ini akan menyoroti tiga hal yang sangat erat dengan keseharian kita diantaranya pentingnya merayakan keberagaman, merdeka dari penyeragaman, upaya mengintegrasikan keberagaman dalam keseharian serta dampak positif dari merayakan keberagaman.

Pentingnya Merayakan Keberagaman

Keberagaman bukanlah sebuah konsep asing bagi Indonesia. Dengan lebih dari 1.300 suku bangsa dan lebih dari 700 bahasa daerah, keberagaman telah menjadi bagian integral dari identitas nasional kita. Merayakan keberagaman berarti menghargai setiap individu dan kelompok, mengakui perbedaan mereka sebagai sesuatu yang unik dan berharga.

Merayakan keberagaman tidak hanya meningkatkan toleransi dan pemahaman antar kelompok, tetapi juga mendorong inovasi dan kreativitas. Seperti yang dikatakan oleh mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, “Tidak penting apa agama atau suku bangsamu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.”

Merdeka dari Penyeragaman

Penyeragaman, di sisi lain, dapat mengikis keunikan dan identitas lokal. Fenomena ini sering terjadi ketika ada tekanan untuk beradaptasi dengan standar atau norma global yang dianggap lebih superior.

Dengan bebas dari penyeragaman, kita memberi ruang bagi ekspresi budaya yang lebih autentik dan beragam. Hal ini sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang menekankan persatuan dalam keragaman.

Upaya Mengintegrasikan Keberagaman dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Pendidikan Multikultural

Pendidikan memainkan peran penting dalam memperkenalkan dan membiasakan generasi muda dengan nilai-nilai keberagaman. Kurikulum yang inklusif dan mengakomodasi berbagai budaya dapat membantu membangun sikap saling menghargai dan toleransi.

2. Promosi Budaya Lokal

Melalui festival, pameran, dan acara budaya, masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya lokal. Ini juga mendorong pariwisata dan ekonomi lokal.

3. Media dan Teknologi

Media memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Menggunakan platform digital untuk menampilkan cerita dan pengalaman dari berbagai kelompok dapat membantu mengurangi stereotip dan prasangka.

4. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang mendukung keberagaman, seperti perlindungan bahasa daerah, dukungan terhadap seni dan budaya lokal, serta penegakan hukum yang adil tanpa diskriminasi.

Dampak Positif dari Merayakan Keberagaman

Ketika keberagaman dihargai dan dirayakan, masyarakat cenderung lebih damai dan harmonis. Keberagaman juga memperkaya pengalaman hidup kita, membuka pintu untuk pemahaman yang lebih luas dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan pribadi dan sosial. Dalam konteks ekonomi, keberagaman dapat mendorong inovasi dan daya saing global.

Refleksi dan Penutup

Merayakan keberagaman dan merdeka dari penyeragaman bukanlah sekadar slogan, melainkan sebuah komitmen untuk hidup bersama dalam harmoni. Dengan mengakui dan menghargai perbedaan, kita tidak hanya membangun masyarakat yang lebih inklusif, tetapi juga meletakkan dasar untuk masa depan yang lebih cerah bagi semua. Mari bersama-sama merayakan keberagaman dan menjadikannya kekuatan untuk meraih kemajuan bersama.

Peristiwa pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka atas nama penyeragaman patut kita evaluasi bersama. Seragam bukan berarti membuat segala sesuatunya sama dan mengabaikan nilai dan norma, tetapi justru beragam adalah kekuatan bangsa kita untuk maju menyambut Nusantara Baru./

Oleh : Achmad Zulfikar
Pengamat Sosial Politik & Direktur CERDIGS

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER