Kamis, Desember 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wali Kota Makassar Siap Jamu Peserta ICP 2024 yang Libatkan 31 Negara

MAKASSAR, KORANSULSEL – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyambut baik kegiatan International Cultural Program (ICP) 2024 yang diselenggarakan oleh Departemen Hubungan International Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan melibatkan perwakilan dari 31 negara.

“Nanti kita jamu peserta ICP 2024 dari 31 negara di atas Kapal Pinisi. Selain bisa melihat salah satu sunset terbaik di dunia, juga sekaligus mengenal lebih dekat Kapal Pinisi yang menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel,” ujarnya saat menerima Panitia Kegiatan 7th ICP 2024 di Makassar, Kamis.

Danny -sapaan akrab Ramdhan Pomanto-mengatakan jika semua tamu-tamu penting yang selama ini berkunjung ke Kota Makassar semuanya dijamu di atas Kapal Pinisi dengan suguhan kuliner khas dan tentunya pemandangan matahari tenggelam (sunset) di Pantai Losari dan beberapa pulau di Makassar.

Pada kegiatan internasional yang mengusung tema “Budaya Maritim Sulawesi Selatan” para peserta akan berlayar menggunakan Kapal Pinisi hingga berkunjung ke Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo Takalar.

Di Putondo, peserta belajar tentang ekosistem laut, makanan tradisional, hingga mengamati aktivitas nelayan Takalar.

“Jadi nanti kita mulai di Pantai Losari dan berlayar hingga ke PPLH Puntondo. Banyak hal nanti kita bisa pelajari dari perjamuan dan perjalanan itu, apalagi ini mengenai budaya,” katanya.

Rencananya, peserta program budaya ICP 2023 dari 31 negara akan mengikuti sesi kelas, malam budaya, hingga kunjungan lapangan ke beberapa situs budaya dan sejarah di Sulsel mulai 3-10 Juli 2024 mendatang.

Melalui program budaya ini diharapkan semakin memperluas promosi Kota Makassar di kancah International. Mulai Makassar sebagai kota yang Sombere dan Smart, Makassar Kota Makan Enak, hingga Makassar Kota Festival Tepian Air.

Program Budaya ICP yang diselenggarakan oleh Departemen Hubungan International Universitas Hasanuddin sudah berlangsung selama 7 tahun sejak awal dimulai 2008 lalu.

Para peserta akan mengenal kekayaan budaya Sulawesi Selatan melalui kunjungan lapangan dan mempelajari pengenalan bahasa Indonesia dan tarian tradisional.

Program ini juga memberi kesempatan kepada mahasiswa internasional untuk menghabiskan liburan musim panas mereka dengan mengunjungi situs bersejarah dan terlibat dalam kekayaan pengalaman budaya Sulawesi Selatan, Indonesia. (ant/KS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER