KORANSULSEL – Bryan Domani dan Mawar de Jongh kembali beradu akting dalam film terbaru berjudul Galaksi. Dijadwalkan tayang mulai 24 Agustus mendatang itu mengisahkan Galaksi, ketua geng motor Ravispa dari SMA Ganesha, yang jatuh cinta kepada Kejora. Kedekatan itu membuat posisi Galaksi semakin abu-abu di dalam kelompoknya. Sampai akhirnya, pertikaian besar terjadi antara Ravispa dan geng Avegar yang diketuai Robert (Omara Esteghlal).
Konflik Galaksi tidak hanya dari persahabatan dan kisah cintanya, namun juga hubungannya dengan sang ayah. Film itu turut dibintangi Yesaya Abraham, Pangeran Lantang, Fadly Faisal, Zoul Panjoul, Shatora Narajan, dan Arya Moham.
Dipasangkan sebagai tokoh Galaksi dan Kejora, keduanya tidak menemukan kesulitan yang berarti di film garapan sutradara Kuntz Agus itu.
’’Karena ini udah ketiga kali kami dipasangin, jadi semua berjalan lancar. Senang bisa ketemu Bryan dengan karakter berbeda,’’ kata Mawar saat konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan.
Aktris keturunan Belanda itu mengungkapkan cara mereka menjiwai peran. Tak hanya mengandalkan skrip dan waktu reading, Mawar juga berdiskusi intens dengan sutradara dan pemain lain, khususnya Bryan. ’’Banyak ngobrol dan bertukar pikiran. Kayak gimana nih caranya bikin adegan yang tambah gemes-gemes lucu anak SMA,’’ tutur Mawar.
Sementara itu, keterlibatannya di film tersebut menjadi beban tersendiri bagi Bryan. Sebab, film yang diadaptasi dari Wattpad dan novel berjudul sama itu memiliki banyak penggemar sejak lama. ’’Lumayan pressure karena ekspektasi atau imajinasi itu kan nggak ada limitasinya. Apalagi, massanya sangat antusias dan detail,’’ ujarnya.
Bryan juga menghadapi sejumlah kesulitan lain. Misalnya, saat beradegan dengan Donny Alamsyah selaku ayah Galaksi. Bryan yang dikisahkan broken home mengaku berat saat Galaksi menumpahkan segala emosinya kepada sang ayah.
Interaksi mereka di adegan itu menjadi salah satu yang paling berkesan dan menyentuh. ’’Adegannya berat, tapi main sama Mas Donny sangat enak dan mudah kebawa emosi. Lihat mata dia aja udah berasa banget,’’ ucap Bryan.
Adegan laga saat tawuran juga tidak mudah. Sebab, Bryan harus berkelahi tanpa teknik khusus layaknya anak SMA. Alhasil, sebelum pengambilan gambar, aktor 23 tahun itu harus menjalani workshop selama sebulan. ’’Karena berantemnya itu berantakan, tapi kami tetap harus aman. Jadi, beberapa pukulan ya masuk (kena). Cuma, namanya fighting dinikmati aja,’’ terangnya.
Sementara itu, adegan tersulit bagi Mawar adalah ketika harus menaiki puluhan anak tangga. Pelantun Lebih dari Ego itu merasa kesakitan lantaran adegan tersebut dilakukan sembari berlari. ’’Padahal itu baru latihan sekali, asam lambungku langsung naik,’’ ungkapnya. Untung, tim produksi langsung sigap memberikan obat untuk meredakan sakitnya.(KS)