MAKASSAR, KORAN SULSEL – Polisi selidiki penyebab terbakarnya belasan rumah di Jalan Serigala Lorong 12 RT/RW 003 Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat siang.
“Untuk rumah yang terbakar sebanyak 12 unit, sembilan unit hangus terbakar dan tiga unit rumah lainnya terdampak dari kebakaran ini,” sebut Kapolsek Mamajang Komisaris Polisi Sulkarnain di Makassar, Jumat.
Tim penyidik dari kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan saksi-saksi serta barang bukti yang dapat menerangkan kejadian di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Namun berdasarkan informasi, api berasal dari salah satu rumah warga kemudian secara cepat merambat ke rumah warga lainnya. Saat itu sedang pelaksanaan Shalat Jumat di masjid setempat.
“Kejadian diduga saat berlangsung shalat Jumat. Saat kejadian kebakaran ada teriakan warga ada api. Lokasi di sini termasuk padat penduduk, karena lorong-lorong dan mudah terbakar. Material rumahnya semi permanen” ujarnya.
Guna memastikan penyebab kebakaran, tim telah melaksanakan olah TKP serta memasang garis polisi di lokasi kejadian agar memudahkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) melaksanakan penyelidikan.
Sementara itu Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Andi Akbar Iksan menyampaikan, sebanyak 19 armada diturunkan untuk memadamkan api dengan kekuatan personil diturunkan sebanyak 40 orang personil.
Proses pemadaman api sedikit terhambat karena lokasi pemukiman padat penduduk tersebut berada di dalam lorong sehingga menyulitkan armada masuk untuk melaksanakan penyiraman.
Kendati demikian, si jago merah berhasil dipadamkan satu jam kemudian sekitar pukul 13.55 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ada 19 Kepala Keluarga terdampak kebakaran.
“Mengenai penyebab kebakaran telah dilakukan olah TKP dari pihak kepolisian, kami hanya bertugas memadamkan api. Soal penyebab, bisa ditanyakan kepada polisi,” ujarnya.
Dari data Damkar Makassar diterima, sejak Januari-awal Oktober 2023 tercatat jumlah kasus kebakaran tercatat sebanyak 274 kasus. Penyebab utama masih didominasi arus pendek atau korsleting listrik sebanyak 93 kasus.
Selanjutnya, kebocoran gas sebanyak 17 kasus, kelalaian akibat kompor enam kasus dan lilin dua kasus serta kebakaran alang-alang 114 kasus. Selain itu, terdapat 115 unit rumah, 46 toko/kios, 27 unit gedung industri/perusahaan, 13 unit gudang dan 10 kendaraan terdampak kebakaran.
Sedangkan jumlah korban terdampak musibah kebakaran sebanyak 432 jiwa dengan 189 kepala keluarga dan korban luka 20 orang. Luas area terbakar total 18.510 meter persegi dengan kerugian materiil ditaksir senilai Rp16,8 miliar lebih. (ANT/KS)