MAKASSAR, KORAN SULSEL – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, melantik empat Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota di Sulsel. Pelantikan dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Gubernur, pada Selasa, (26/9/23)
Mereka yang dilantik masing-masing Asrul Sani sebagai Pj Wali Kota Palopo, Andi Islamuddin sebagai Pj Bupati Bone, Andi Abubakar sebagai Pj Bupati Bantaeng, dan TR Fahsul Falah sebagai Pj Bupati Sinjai.
Kepada empat pejabat kepala daerah yang baru-baru ini dilantik, Bahtiar meminta mereka untuk bekerja keras sesuai dengan perintah Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Terutama, mengingat masa jabatan mereka sangat singkat dengan anggaran yang terbatas.
“Selamat kepada seluruh Penjabat Bupati Bone, Bantaeng, Sinjai, dan Penjabat Wali Kota Palopo. Bekerjalah dengan tekun dan tegak lurus pada semangat merah putih,” tegas Bahtiar.
“Kita tidak bisa bermain-main, karena kita diangkat oleh Presiden Republik Indonesia. Waktu kita terbatas dan anggaran yang tersedia juga terbatas. Oleh karena itu, kita harus segera beraksi dan bekerja dengan serius,” tambahnya.
Bahtiar juga menyoroti bahwa masa jabatan para Penjabat Gubernur, Bupati, dan Wali Kota merupakan masa transisi demokrasi di Indonesia.
“Kita tidak boleh seperti penguasa yang hanya menunggu orang datang kepada kita. Sebaliknya, kita harus turun ke lapangan dan mendekati masyarakat. Saat ini, kita berada dalam masa transisi demokrasi Indonesia, dan tugas kita adalah menyukseskan Pemilu, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung investasi,” ujar Dirjen Politik Pemerintah Umum Kemendagri.
Bahtiar juga mengingatkan pentingnya alokasi anggaran yang cukup untuk melaksanakan Pemilu. “Saat Pilkada, 40 persen anggaran harus dialokasikan pada tahun 2023 dan 60 persen pada tahun 2024. Kita harus memastikannya. Jika tidak, saya tidak akan menyetujui penggunaan anggaran tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bahtiar mencatat bahwa situasi global saat ini tidak stabil, dengan konflik seperti perang antara Rusia dan Ukraina, kekeringan, dan fenomena El Nino yang mempengaruhi Sulsel.
“Kita harus siap terhadap kebutuhan pangan. Oleh karena itu, saya mendukung instruksi Presiden untuk memeriksa tingkat inflasi. Tidak ada alasan bagi kita untuk kekurangan pangan, dan jika ada praktik penimbunan, tindakan tegas harus diambil,” jelasnya.
Selain itu, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota diharapkan bekerja keras dalam mengatasi masalah stunting, terutama karena angka stunting di Sulsel mencapai 27 persen.
“Kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mencapai angka nol stunting, bukan hanya mengurangi angka tersebut menjadi 14 persen. Meskipun menghadapi tantangan seperti El Nino, kita harus bekerja keras dan memastikan tata kelola pemerintahan kita tidak boleh kerja hanya biasa-biasa saja, melainkan harus bekerja keras,” pungkasnya. (Hms/KS)