KORANSULSEL – PDI Perjuangan (PDIP) terus menggodok nama bakal calon wakil presiden (bacawapres). Salah satu nama yang berpelung menjadi pendamping Ganjar Pranowo adalah putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah. Menurut Basarah, Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani menyebutkan bahwa nama Yenny masuk dalam daftar bacawapres Ganjar. Sebelumnya, Yenny menyebut jika dirinya siap menjadi bakal cawapres. Entah itu mendampingi Ganjar, Prabowo Subianto, maupun Anies Baswedan.
Diakui Yenny, dirinya memiliki hubungan baik dengan ketiga kandidat capres. Jadi diyakini tidak ada kesulitan jika nantinya bekerja sama dalam satu koalisi. Selain Yenny, ada juga nama Sandiaga Uno, Mahfud MD, Andika Perkasa, hingga Erick Thohir. “Dan masih banyak lagi. Semua nama itu muncul di permukaan publik,” terang Wakil Ketua MPR itu di kompleks parlemen, Senayan, Senin, 14 Agustus 2023.
Basarah mengatakan, semua nama itu mempunyai peluang cukup tinggi menjadi pendamping Ganjar. Tentu, pihaknya akan melihat perkembangan formasi capres cawapres yang diusung partai lain.
Terkait sikap PPP yang terus menyodorkan nama Sandiaga Uno sebagai cawapres, Basarah mengatakan, kerja sama politik PDIP dengan partai lain bersifat sukarela. Tidak boleh ada paksaan, apalagi ancaman. Menurut Basarah, kerja sama politik yang tidak berlandaskan kesukarelaan hanya akan menjadi batu pengganjal. “Kalau kerja sama politik tidak berdasarkan kesukarelaan, maka perjalanannya akan sulit,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa keputusan terakhir soal sosok cawapres Ganjar berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jika nanti nama cawapres yang ditetapkan Megawati bukan Sandiaga Uno, pihaknya tidak keberatan jika PPP hengkang dari koalisi yang dibentuk PDIP. “Monggo. Bagi PDIP, kerja sama harus sukarela,” papar Basarah.
Apalagi, lanjut Basarah, partai banteng memiliki tiket sendiri untuk mengusung pasangan capres – cawapres. Sebab, jumlah kursi PDIP di parlemen sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden, yakni 20 persen.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan, pihaknya akan mengambil sikap jika Sandi tidak dipilih menjadi pendamping Ganjar pada Pilpres 2024. Namun, dia tidak menjelaskan sikap apa yang akan diputuskan. Yang jelas, kata Rommy, Sandi sudah memenuhi syarat untuk menjadi cawapres Ganjar.
Dia tidak menampik akan adanya perubahan di tubuh koalisi pendukung Ganjar. “Kondisi politik sangat cair,” tandasnya. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, setelah Golkar dan PAN mendukung Probowo menjadi capres, maka Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar. “Dukungan kepada Prabowo sebagai penanda bubarnya KIB,” terangnya. Sebab, tiga partai yang ada di dalam KIB memiliki sikap politik berbeda. “Kami mengucapkan selamat kepada Partai Golkar dan PAN yang telah menentukan sikap politik menuju Pilpres 2024,” terangnya. (KS)