Minggu, April 27, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ketua PKK: Perempuan Wajib Melek Digital untuk Kemandirian Finansial

MAKASSAR, KORANSULSEL – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar Melinda Aksa menyatakan, perempuan wajib melek digital di zaman sekarang, apalagi untuk kemandirian fiskal.

“Perempuan adalah motor penggerak ekonomi keluarga. Jika mereka cakap secara digital dan finansial, maka ekonomi lokal pun akan semakin kuat dan berdaya saing,” ujarnya di Makassar, Senin.

Sosialisasi ini menggandeng BI Perwakilan Sulsel menghadirkan para pengurus PKK, Dekranasda dan Pokja Bunda PAUD.

Melinda Aksa mengatakan, sosialisasi yang bertajuk “Perempuan Cerdas, Finansial Tuntas: Semangat Kartini dalam Mewujudkan Kemandirian Finansial,” menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kapasitas perempuan Makassar.

Dia berharap, para perempuan agar lebih siap dan mandiri dalam mengelola keuangan rumah tangga dengan pendekatan yang modern dan berbasis teknologi.

“Dengan semangat Kartini, mari kita jadikan perempuan Makassar sebagai pelopor kemandirian finansial, yang cerdas secara digital dan tangguh secara ekonomi,” katanya.

Melinda berharap, melalui kegiatan ini, para pengurus TP PKK, Dekranasda, dan Pokja Bunda PAUD Kota Makassar dapat menjadi agen literasi digital dan keuangan di lingkungan masing-masing, sekaligus menjadi contoh nyata pemberdayaan perempuan di era digital.

“Dengan semangat kolaboratif dan dukungan semua pihak, literasi digital dan keuangan di kalangan perempuan Makassar diharapkan terus meningkat, demi terwujudnya keluarga yang mandiri secara ekonomi dan siap menghadapi tantangan masa depan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, Rizky Shantika Putri pihak Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel menyampaikan penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital yang cepat, mudah, dan aman.

Selain itu, peserta juga dikenalkan dengan program PeKA (Pemberdayaan Ekonomi Keluarga) serta kampanye CBP Rupiah (Cinta, Bangga, Paham Rupiah).

“Kami berharap perempuan dapat semakin aktif memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal keuangan. Berbagai program ini dirancang untuk mendukung, dan membangun kemandirian ekonomi keluarga,” ungkapnya

Rizky juga menyampaikan pentingnya memahami bahaya keuangan digital seperti judi online (Judol), pinjaman online ilegal (Pinjol), serta berbagai bentuk penipuan digital yang marak terjadi.

Ia pun membekali peserta dengan cara-cara menghindari dan mengatasi risiko tersebut. (ant/KS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_img

BERITA POPULER