MAKASSAR, KORANSULSEL – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat peningkatan nilai ekspor dan impor pada Januari-Februari 2025 yang mencapai 267,61 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp4,52 triliun.
Kepala BPS Sulsel, Aryanto di Makassar, Selasa, menjelaskan bahwa nilai ekspor Sulawesi Selatan pada Januari-Februari itu mencapai 267,61 juta dolar AS dan khusus pada transaksi Februari 2025 sebesar 143,47 juta dolar AS.
“Kalau secara month to month (mtm) itu mengalami kenaikan sebesar 15,57 persen dibandingkan dengan Januari 2025 yang tercatat sebesar 124,14 juta dolar AS. Jika dibandingkan dengan Februari 2024, nilai ekspor tahun ini juga meningkat sebesar 5,87 persen dari sebelumnya 135,52 juta dolar AS,” ujarnya.
Aryanto menyebut lima kelompok komoditas utama yang mendominasi ekspor Sulawesi Selatan pada Februari 2025 adalah nikel, besi dan baja, kakao/coklat, biji-bijian berminyak, serta ikan dan udang.
Komoditas nikel mencatat nilai ekspor tertinggi sebesar 82,34 juta dolar AS atau 57,39 persen dari total ekspor.
Diikuti oleh besi dan baja sebesar 32,31 juta dolar AS (22,52 persen), kakao/coklat sebesar 7,69 juta dolar AS (5,36 persen), biji-bijian berminyak sebesar 7,06 juta dolar AS (4,92 persen), serta ikan dan udang sebesar 3,79 juta dolar (2,64 persen).
“Jika dibandingkan dengan Januari 2025, terjadi kenaikan signifikan pada ekspor beberapa komoditas utama. Nilai ekspor nikel naik sebesar 32,32 persen, kakao/coklat melonjak hingga 61,17 persen, serta ikan dan udang meningkat sebesar 89,14 persen,” katanya.
Aryanto menerangkan ekspor besi dan baja mengalami penurunan sebesar 6,37 persen, dan biji-bijian berminyak turun sebesar 12,40 persen.
Sebagian besar ekspor Sulawesi Selatan pada Februari 2025 ditujukan ke lima negara utama, yaitu Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Korea Selatan. Ekspor ke Jepang menjadi yang terbesar dengan nilai 84,96 juta dolar AS atau 59,22 persen dari total ekspor.
Disusul oleh Tiongkok dengan 51,13 juta dolar AS (35,64 persen), Taiwan sebesar 2,86 juta dolar AS (2,00 persen), Vietnam sebesar 2,37 juta dolar AS (1,65 persen), serta Korea Selatan sebesar 1,40 juta dolar AS (0,98 persen).
Dibandingkan dengan Januari 2025, ekspor ke Jepang naik signifikan sebesar 32,44 persen. Ekspor ke Vietnam juga mengalami peningkatan sebesar 42,22 persen, dan ke Korea Selatan naik 15,83 persen.
“Sebaliknya, ekspor ke Tiongkok turun sebesar 2,90 persen, dan ke Taiwan menurun sebesar 13,92 persen,” terang dia.
Sementara itu, nilai impor Sulawesi Selatan pada Februari 2025 tercatat sebesar 67,04 juta dolar AS, mengalami kenaikan sebesar 34,95 persen dibandingkan Januari 2025.
Namun demikian, secara kumulatif, nilai ekspor Sulawesi Selatan pada Januari-Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 54,40 juta dolar AS atau 16,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya ekspor beberapa komoditas utama seperti nikel yang turun sebesar 2,53 juta dolar AS (1,71 persen) dan biji-bijian berminyak sebesar 8,44 juta dolar AS (35,80 persen). (ant/KS)