Kamis, Juli 3, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkot Makassar Tegaskan Tak Ada Anak Tertinggal dari Akses Pendidikan

MAKASSAR, KORANSULSEL – Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmennya dalam menjamin akses pendidikan bagi seluruh anak, termasuk dari keluarga tidak mampu. Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, saat menerima audiensi Komite Perjuangan Rakyat Miskin (KPRM) di Balai Kota, Rabu (2/7/2025).

“Pemerintah Kota Makassar berkomitmen bahwa semua anak bisa mengakses pendidikan. Kami hadir untuk memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal,” tegas Aliyah.

Dalam pertemuan tersebut, KPRM menyampaikan keresahan masyarakat terkait proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), khususnya pada jalur domisili dan afirmasi untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP. Banyak warga dari keluarga miskin mengalami kesulitan akibat keterbatasan informasi dan akses terhadap teknologi.

Menanggapi itu, Aliyah menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mengandalkan sistem digital, tapi juga aktif memperkuat pendekatan sosial.

“Pemerintah bukan hanya regulator, tapi harus menjadi jembatan. Kami memahami tidak semua warga punya kemampuan digital yang sama, karena itu sosialisasi dan pendampingan harus diperluas,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, yang turut hadir, menjelaskan bahwa PPDB di Kota Makassar dimulai dari jalur domisili, kemudian afirmasi, dan jalur mutasi.

Untuk jalur afirmasi, disediakan kuota khusus bagi anak dari keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan penyandang disabilitas yang tercatat dalam basis data Terpadu Kesejahteraan Sosial (TKS). Pada jenjang SD, kuotanya mencapai 28 anak per kelas. Untuk jenjang SMP, tersedia kuota afirmasi bagi 150 siswa.

Achi juga mengimbau masyarakat untuk tidak hanya mendaftar di satu sekolah, guna menghindari penumpukan siswa dan mendorong pemerataan distribusi.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak putus sekolah atau yang telah melewati batas usia pendidikan formal, Pemkot Makassar menghadirkan 30 unit Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

“SKB ini menjadi ruang alternatif pembelajaran yang menyenangkan dan produktif. Ada pelatihan menjahit, seni, hingga olahraga,” terang Achi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kota Makassar, I Nyoman Aria Purnabhawa, memastikan koordinasi terus dilakukan lintas OPD agar anak-anak dari keluarga rentan tetap mendapat akses pendidikan yang layak. (ant/KS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_img

BERITA POPULER