Sabtu, Juli 5, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Polda Sulsel Buru Pelaku Penembakan Misterius di Gowa dan Bone

MAKASSAR, KORANSULSEL – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulawesi Selatan terus mengusut dua kasus penembakan misterius yang menewaskan dan melukai korban di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bone. Kedua kasus tersebut diduga dilakukan menggunakan senapan angin oleh pelaku tak dikenal.

Direktur Ditreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, menyatakan bahwa jajarannya telah membentuk tim khusus dan terus bekerja untuk mengungkap identitas serta motif pelaku. Ia menyampaikan hal tersebut usai mengikuti upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolda Sulsel, Selasa (2/7/2025).

“Indikasinya kalau yang di Gowa itu terkait, pelakunya masih saudara, masih kerabat. Artinya tim masih bekerja di lapangan,” kata Setiadi kepada wartawan.

Kasus penembakan di Kabupaten Gowa menimpa Harianto (35), staf Kantor Desa Panaikang, Kecamatan Patallasang. Ia ditembak saat pulang dari rumah pamannya pada Kamis dini hari, 26 Juni 2025, di Dusun Jenetallasa. Harianto mengalami luka tembak di bagian leher dan diduga kuat ditembak oleh orang tidak dikenal menggunakan senapan angin.

Sementara itu, kasus di Kabupaten Bone menewaskan Rudi S Gani (49), seorang pengacara, yang menjadi korban penembakan di rumahnya sendiri pada malam pergantian tahun, Selasa 31 Desember 2024, sekitar pukul 21.50 WITA. Insiden terjadi di Desa Pattuku Limpue, Kecamatan Lappariaja, saat korban tengah bersantap bersama keluarganya di ruangan yang rencananya akan dijadikan kantor hukum.

Hasil otopsi menunjukkan bahwa proyektil senapan angin mengenai bagian bawah mata kanan korban dan menembus hingga ke tulang leher bagian belakang. Meski telah berjalan enam bulan, pengungkapan kasus ini belum membuahkan hasil.

“Kalau di Bone, kita masih melakukan upaya-upaya pengungkapan. Kita sudah membuat tim di sana. Insya Allah mulai ada titik terang. Memang ini kasus sudah lama, sudah enam bulan. Nanti kita update kalau ada perkembangan,” jelas Setiadi.

Pihak kepolisian memastikan kedua kasus ditangani serius dan meminta masyarakat bersabar karena proses penyelidikan masih berjalan. Ditreskrimum juga membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki informasi untuk membantu proses pengungkapan kasus ini. (ant/KS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_img

BERITA POPULER