MAKASSAR, KORANSULSEL – PT PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (Sulselbatra) menargetkan pembangunan 100 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung percepatan transisi energi dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Saat ini, sudah ada 61 unit SPKLU yang tersebar di 53 lokasi. Kami optimistis jumlah tersebut bisa bertambah menjadi 100 unit tahun ini, seiring dengan prediksi peningkatan jumlah pengguna mobil listrik yang diperkirakan mencapai 1.000 unit di Sulselbatra,” kata General Manager PT PLN Sulselbatra, Budiono, di Makassar, Jumat.
PLN terus mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan dengan menyediakan fasilitas pengisian daya listrik di titik-titik strategis di setiap kabupaten dan kota.
“Ini adalah bagian dari strategi hilir untuk mendukung transisi energi ke penggunaan energi baru terbarukan (EBT),” jelas Budiono.
Menanggapi keraguan masyarakat terkait performa mobil listrik di medan terjal dan risiko kebakaran, Budiono memastikan mobil listrik memiliki kemampuan dan keamanan yang teruji.
“Saya sudah berkeliling wilayah kerja kami menggunakan mobil listrik. Mobil listrik mampu melewati medan terjal karena dirancang untuk segala jenis lapangan,” ujarnya.
Selain ramah lingkungan, mobil listrik juga menawarkan efisiensi biaya operasional yang signifikan dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil.
“Dengan mobil konvensional berbahan bakar diesel, biaya operasional mencapai Rp800 hingga Rp1.000 per kilometer. Sedangkan dengan mobil listrik, biayanya hanya Rp200 hingga Rp300 per kilometer, sehingga penghematan biaya bisa mencapai 70–80 persen,” tambah Budiono. (ant/KS)