Selasa, Desember 31, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bawaslu Berau Soroti Angka Golput Tinggi dan Tantangan Politik Uang di Pilkada 2024

BERAU, KORANSULSEL – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Berau menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Sumber Daya Manusia (SDM) Pengawas Pilkada Serentak 2024 bagi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) se-Kabupaten Berau. Acara tersebut dilaksanakan di Ballroom Hotel SM Menara, Tanjung Redeb, pada Rabu (18/12/2024).

Acara ini dihadiri oleh Ketua dan Anggota Bawaslu Berau, yaitu Ira Kencana, Idil, dan Natalis. Selain itu, hadir pula narasumber Muhammad Jabar, seorang pegiat pemilu sekaligus Direktur Koran Sulsel, serta seluruh peserta Panwascam dan PKD se-Kabupaten Berau.

Dalam sambutannya, Anggota Bawaslu Berau Natalis menyampaikan pentingnya meningkatkan wawasan tentang demokrasi. Ia mengapresiasi kerja keras jajaran pengawas pemilu.
“Kerja-kerja pengawasan sudah luar biasa. Bagaimana pekerjaan ini bernilai ibadah. Kami mengapresiasi kerja-kerja pengawasan. Pencegahan politik uang itu penting untuk mengedukasi masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan Natalis, Anggota Bawaslu Berau Idil mengungkapkan bahwa Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Kaltim saat Pilkada terbilang aman. Namun, ia menyoroti tingginya angka golongan putih (golput) di Kabupaten Berau, yang mencapai 63.956 orang. “Angka ini masih cukup tinggi,” ujar Idil.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Berau Ira Kencana mengapresiasi seluruh jajaran Panwascam dan PKD yang telah bekerja keras. Ia juga menyampaikan sejumlah capaian Bawaslu Berau, seperti pemutakhiran daftar pemilih, patroli pengawasan, hingga pembagian 1.000 brosur imbauan pencegahan politik uang kepada masyarakat.
“Kami akan memberikan penghargaan kepada Panwascam dan PKD yang telah melaksanakan tugas dengan baik,” ujar Ira Kencana.

Narasumber Muhammad Jabar turut memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan Pilkada di Kabupaten Berau. Ia menyebut bahwa meskipun tahapan pengawasan berjalan aman, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi.

“Partisipasi masyarakat masih rendah, laporan politik uang masih sulit dibuktikan, dan hasil kerja pengawasan melalui Form A harus dipersiapkan dengan baik sebagai bukti kerja-kerja pengawasan,” ungkapnya.

Rapat koordinasi ini menjadi ajang refleksi bagi seluruh jajaran pengawas pemilu di Kabupaten Berau untuk terus meningkatkan kualitas pengawasan demi terciptanya demokrasi yang lebih baik.(KS)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER