MAKASSAR, KORANSULSEL – Dinas Perpustakaan Kota Makassar menggelar Festival Jendela Dunia Literasi (JDL) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini berlangsung di salah satu pusat perbelanjaan di Makassar pada 3-4 Desember 2024, dengan menghadirkan penyanyi sekaligus penulis Feby Putri dan Panji Sakti sebagai narasumber utama.
“Melalui kegiatan ini, kita bisa langsung menyaksikan kiprah mereka sebagai artis dan penulis, serta mendengarkan paparan dari penggiat literasi lainnya. Ini adalah contoh nyata bagaimana kemampuan literasi yang baik mampu mendukung kesuksesan,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Ferdy, di sela acara pembukaan, Selasa (3/12/2024).
Menurut Ferdy, Festival JDL bukan sekadar mempertemukan masyarakat dengan buku, tetapi juga membuka akses langsung kepada inspirasi dari penulis dan tokoh literasi. “Perpustakaan bukan hanya sebagai tempat transfer pengetahuan dari buku ke pembaca, tetapi juga dari penulis langsung ke penggemarnya. Ini adalah bentuk transformasi yang sedang kami usung,” jelasnya.
Ferdy juga menyoroti pentingnya memahami fungsi perpustakaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga wahana pendidikan yang inklusif untuk semua kalangan.
“Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kecakapan dalam mengolah, memahami, menggunakan informasi, dan memecahkan masalah untuk kehidupan,” tambahnya.
Festival JDL 2024 dirancang untuk menjadi ruang inklusif yang menyatukan berbagai elemen masyarakat melalui beragam kegiatan seperti talkshow, bedah buku, dan kompetisi literasi. Selain itu, festival ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Gerakan Membaca Nasional dan Hari Disabilitas Internasional.
“Kehadiran perpustakaan harus lebih dari sekadar tempat membaca. Kami ingin menjadikannya wadah berbagi inspirasi, pengetahuan, dan pengalaman untuk semua, tanpa memandang latar belakang,” tutur Ferdy.
Dengan mengusung konsep inklusif, Festival JDL diharapkan dapat memberikan pemahaman bahwa literasi adalah keterampilan esensial yang mencakup lebih dari sekadar membaca dan menulis. Literasi meliputi kemampuan mengolah informasi, berpikir kritis, dan mengambil keputusan yang tepat.
“Kegiatan seperti ini menjadi penting dalam membentuk generasi mendatang yang cakap menghadapi tantangan kehidupan. Kami percaya bahwa literasi adalah fondasi kecakapan hidup yang paling mendasar,” pungkas Ferdy. (ant/KS)