Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Asia Pasific Tourism Bahas Perlakuan Gen Z di Industri Pariwisata

MAKASSAR, KORANSULSEL – Kegiatan yang mengawali Asia Pasific Tourism, Hospitality Summit dan Investment 2025 yang akan digelar di Bali, 30-31 Januari 2025, pada roadshow di Makassar membahas perlakuan generasi muda alias “Gen Z” terhadap industri pariwisata ke depan.

“Road show di Makassar untuk Asia Pasific Tourism, hospitality Summit dan Investment 2025 ini diikuti para pelaku industri pariwisata, akademisi dari Poltekpar Makassar dan masyarakat umum,” kata President Director Enhailer Corporation Mr Irmansjah Madewa di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, dua kota yang dipilih untuk Road show sebagai kegiatan awal dari kegiatan puncak di Bali pada Januari 2025 adalah Kota Makassar dan Surabaya.

Alasannya kedua kota ini memiliki potensi pariwisata yang besar dan menjadi hub untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan sudah harus siap menghadapi tantangan industri pariwisata ke depan.

Salah satu topik bahasan yang menarik adalah peningkatan layanan di bidang pariwisata dengan menggunakan teknologi Artificial Inteliigence (AI) dan tantangan Sustainablity (keberlangsungan) sektor pariwisata yang berkaitan dengan lingkungan.

“Kedua isu tersebut sangat dekat dengan dunia Gen Z atau generasi milenial yang peduli dengan persoalan teknologi sebagai kebutuhan dan tuntutan zaman, di sisi lain juga terbangun kesadaran lingkungannya,” katanya.

Hal itu diulas secara lugas oleh tiga pemateri yakni Ketua Umum IHGMA and Regional GM East Indonesian Archipelago Internasional Dr Arya Pering Arimbawa, Founder and CEO Digihub Hospitality Mr Eko Cahyo Wibowo dan CEO of Wise Steps Consulting Mr Mochamad Nalendra.

Arya mengatakan, dengan penggunaan teknologi aplikasi AI memudahkan dan mengefisienkan layanan administrasi di sektor industri pariwisata. Sebagai gambaran, untuk melakukan booking hotel yang biasanya manual, mulai tergantikan dengan sistem digitalisasi dan terhubung dengan media sosial.

Jejaring dan konektivitas dengan mitra, lanjut dia, juga akan lebih mudah dan cepat. Termasuk untuk pencarian data akan lebih cepat dan akurat.

Sementara Eko lebih menekankan pentingnya keberlangsungan dijaga dengan peduli terhadap lingkungan, karena ada kecenderungan kini dan ke depan Gen Z akan lebih memilih “Green hotel” yang ramah lingkungan dan mengenai harga hanya nomor urut berikutnya.

“Hotel yang lebih ramah lingkungan akan lebih banyak peminatnya di bandingkan yang tidak ramah lingkungan,” katanya.

Menyikapi hal itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Makassar Kwandi Salim mengatakan, penerapan AI di lingkup indistri perhotelan dapat dilakukan bertahap agak tidak ‘shock culture”.

Ia mengakui, terdapat sejumlah pekerjaan yang dapat digantikan dengan penggunaan AI, namun di sisi lain, ada hal yang selalu menuntut layanan dari personal industri pariwisata, sehingga tetap membutuhkan SDM. (ant/KS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER