MAKASSAR, KORANSULSEL – Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia (RPI), didukung oleh Penerbit Universitas Muhammadiyah Barru (Unmuh Barru), Center for Digital and Global Studies (CERDIGS), Alquds Volunteer Indonesia (AVI) Sulawesi Selatan, dan Pemuda Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sulsel, akan menggelar acara memperingati 40 hari wafatnya Ismail Haniyah, salah satu tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan Palestina. Acara yang bertajuk “Takziyah 40 Hari: Peluncuran dan Diskusi Buku Obituari Ismail Haniyah, Pejuang Kemerdekaan Palestina di Mata Warga Indonesia” ini akan diadakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin, 9 September 2024, pukul 19.30 WIB.
Acara ini tidak hanya sekadar momen takziyah, tetapi juga menjadi momentum peluncuran buku Obituari Ismail Haniyah, yang disusun oleh warga Indonesia dari berbagai latar belakang profesi dan keilmuan. Buku tersebut merangkum perjalanan hidup dan kontribusi besar Haniyah dalam memimpin perjuangan rakyat Palestina, serta mencerminkan dukungan internasional, khususnya dari Indonesia, terhadap kemerdekaan Palestina.
“Buku ini merangkum kontribusi besar Haniyah dalam perjuangan Palestina, sekaligus memperlihatkan solidaritas internasional, terutama dari Indonesia,” ungkap Ismail Suardi Wekke, Lead Editor buku tersebut dan The Academia of Papua.
Acara ini akan dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A., Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, diikuti oleh peluncuran resmi buku Obituari Ismail Haniyah. Diskusi mendalam juga akan diadakan untuk membahas warisan perjuangan Haniyah yang telah menginspirasi berbagai gerakan di seluruh dunia, serta memperkuat hubungan antara Palestina dan Indonesia.
“Buku ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman publik tentang perjuangan Palestina dan memperkuat solidaritas untuk mendukung upaya kemerdekaan Palestina, baik secara moral maupun material,” kata Yanuardi Syukur, Co-Editor buku tersebut dan Presiden Rumah Produktif Indonesia.
Selain mengenang Ismail Haniyah sebagai pejuang, acara ini juga akan menjadi wadah untuk menggali lebih jauh peran Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Diskusi ini juga akan melihat prospek hubungan Indonesia dan Palestina pasca wafatnya Haniyah.
Achmad Zulfikar, yang juga bertindak sebagai host dan Co-Editor buku, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta menjalankan amanat konstitusi untuk menghapus penjajahan di dunia.
“Palestina telah menghadapi tantangan besar, demikian pula Ismail Haniyah yang wafat pada 31 Juli lalu. Semoga kita sebagai warga Indonesia bisa terus berjuang mengawal kemerdekaan Palestina sebagaimana diamanatkan UUD 1945,” ujarnya.
Rachmat Ardiansyah, Koordinator AVI Sulsel dan Ketua Pemuda Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sulsel, yang juga akan memimpin doa bersama untuk kemerdekaan Palestina, menegaskan bahwa perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan atas nama kemanusiaan.
“Apapun ras, agama, atau status sosial kita, Palestina membutuhkan uluran tangan atas nama kemanusiaan,” jelasnya.
Acara ini terbuka untuk umum dan dapat diakses melalui tautan Zoom yang tersedia di grup WhatsApp peserta. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi panitia melalui Instagram @cerdigs_id.
Mari kita bersama mengenang perjuangan Ismail Haniyah dan memperkuat solidaritas kita untuk kemerdekaan Palestina!(Rls/KS)