Faisal Basri adalah salah satu ekonom terkemuka di Indonesia, yang dikenal karena pandangan ekonominya yang kritis dan progresif. Lahir di Bandung pada 6 November 1959 dan meninggal dunia di Jakarta pada 5 September 2024 dalam usia 65 tahun.
Faisal telah mendedikasikan hidupnya untuk menganalisis serta memperjuangkan kebijakan ekonomi yang adil dan berkelanjutan di Indonesia. Dedikasi dan keahliannya sebagai akademisi, peneliti, dan praktisi ekonomi membuatnya dihormati di kalangan akademisi, politisi, dan masyarakat umum.
Faisal Basri menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, di mana ia menyelesaikan studi Ekonomi. Sejak awal kariernya, ia telah menunjukkan minat yang kuat terhadap isu-isu ekonomi politik, dengan pendekatan yang holistik dalam menganalisis tantangan perekonomian Indonesia. Salah satu aspek yang paling mencolok dari Faisal adalah komitmennya untuk tetap independen dalam pandangan dan kritiknya, tanpa terikat pada kelompok politik atau kekuatan tertentu.
Salah satu momen penting dalam karier Faisal adalah keterlibatannya sebagai anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas pada 2014, yang bertujuan untuk membersihkan sektor energi dari praktik-praktik korupsi dan inefisiensi. Peran ini membuktikan keberanian Faisal dalam menghadapi persoalan struktural yang kompleks di Indonesia, serta keinginannya untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam.
Di luar kontribusinya dalam sektor publik, Faisal juga dikenal sebagai dosen dan pengamat ekonomi yang vokal dalam berbagai forum dan media. Kritiknya terhadap kebijakan ekonomi yang cenderung mengabaikan keadilan sosial sering kali menjadi pengingat penting bagi pembuat kebijakan agar tidak mengabaikan dampak ekonomi pada kelompok rentan.
Faisal percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan haruslah inklusif, memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat, terutama yang paling miskin, dapat merasakan manfaat dari pembangunan. Pandangannya ini tercermin dalam berbagai tulisannya yang kerap menyoroti kesenjangan sosial dan pentingnya peran negara dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, serta memerangi korupsi.
Sikap Faisal yang konsisten dalam memperjuangkan kepentingan publik, tanpa tergiur oleh kepentingan politik atau ekonomi tertentu, telah memberinya reputasi sebagai ekonom yang berintegritas. Ia juga sering menyerukan pentingnya reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan, serta peran penting sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan sosial.
Meskipun sering kali dianggap sebagai sosok yang kritis, Faisal Basri tetap merupakan pribadi yang penuh harapan terhadap masa depan Indonesia. Ia percaya bahwa dengan reformasi yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dengan ekonomi yang kuat dan berdaya saing global.
Faisal Basri bukan hanya seorang ekonom, tetapi juga seorang pemikir, guru, dan penggerak perubahan. Dedikasinya terhadap ekonomi yang lebih adil dan inklusif, serta tekadnya untuk terus memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, menjadikannya panutan bagi banyak generasi muda di Indonesia.
Selamat jalan Bapak Faisal Basri, sosok ekonom progresif dan berdedikasi, pemikiran dan juga karyamu akan terus hidup dan menginspirasi kami generasi muda untuk terus berbuat yang terbaik bagi bangsa ini serta berkarya untuk kemajuan Indonesia./
Penulis :Â
Achmad Zulfikar
Peneliti Ekonomi Politik dan juga Direktur Center for Digital and Global Studies (CERDIGS)