Rabu, Desember 4, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kaprodi PBSI FS UMI Hadirkan Inovasi Pendidikan Bahasa di Forum Nasional

MAKASSAR, KORANSULSEL – Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia, Dr. Sitti Rabiah, M.Hum., akan mempresentasikan karya ilmiahnya berjudul “Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing dan Karakter Bangsa” pada Seminar Internasional IKAPROBSI, yang akan diadakan pada 9-11 Agustus 2024.

Hal ini disampaikan oleh Sitti Rabiah melalui pesan teks kepada Redaksi Koran Sulsel, Minggu (4/8/24). Rabiah menambahkan bahwa selain Seminar Internasional, kegiatan di Universitas Mataram ini juga merupakan bagian dari Musyawarah Kerja Nasional IKAPROBSI.

Rabiah menjelaskan bahwa karya ilmiahnya mengidentifikasi lima pilar dalam inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang diharapkan mampu memotret kondisi di lapangan.

“Lima pilar inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tersebut meliputi pemanfaatan teknologi digital, pembelajaran berbasis proyek, integrasi kebudayaan lokal, pembelajaran kolaboratif, dan literasi digital. Temuan penelitian ini menyoroti dampak positif terhadap minat belajar peserta didik, keterampilan berpikir kritis, dan apresiasi terhadap budaya,” ujar Rabiah, yang juga Dosen Tetap Prodi Sastra Indonesia FS UMI.

Rabiah menambahkan bahwa penelitian ini menekankan pentingnya penerapan inovasi yang selama ini digaungkan pemerintah untuk memberikan nilai tambah pada produk atau jasa serta kelompok masyarakat.

“Penelitian kami menegaskan pentingnya inovasi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan daya saing secara akademik dan non-akademik serta membentuk karakter bangsa yang lebih kuat,” jelas Rabiah, yang pernah menjadi pemakalah Kongres Bahasa Indonesia X Tahun 2013.

Achmad Zulfikar, Peneliti pada Center for Digital and Global Studies (CERDIGS) yang turut menjadi co-author dalam karya ilmiah ini, menegaskan bahwa inovasi, termasuk dalam pembelajaran, telah menjadi tuntutan era kekinian.

“Inovasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaruan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Namun demikian, inovasi sudah menjadi suatu keniscayaan seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan modern,” ungkap Azkar.

Bagi Azkar, inovasi media pembelajaran yang dikaitkan dengan peningkatan daya saing dan karakter bangsa penting untuk terus digali dan diekspos ke publik agar visi Indonesia Emas 2045 mendapatkan dukungan dari berbagai bidang keilmuan.

“Kontribusi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata, yakni menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045 yang saat ini menjadi fokus pemerintah. Daya saing dan pembangunan karakter bangsa inilah yang akan menjadi pendorong kemajuan bangsa,” jelas Azkar, yang juga aktif dalam Perkumpulan Sarjana Hubungan Internasional Indonesia (PASHII).

Rabiah menutup dengan menjelaskan bahwa penelitian terkait inovasi pembelajaran ini juga melibatkan peran serta mahasiswa PBSI FS UMI dalam mengeksplorasi secara langsung di lapangan (sekolah-sekolah di Sulawesi Selatan) dengan metode observasi dan pengalaman empirik.

“Selain lima inovasi pembelajaran yang menjadi temuan penelitian, kajian ini secara aktif melibatkan mahasiswa sebagai ujung tombak dalam mengeksplorasi inovasi-inovasi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Metode seperti pengalaman empirik lapangan menjadi alat untuk lebih mendalami inovasi pembelajaran tersebut,” jelas Rabiah.

Selain Sitti Rabiah dan Achmad Zulfikar, penelitian ini juga melibatkan Muliadi, Dosen Prodi Sastra Indonesia FS UMI, dan Nurmiah Muin, Dosen Prodi PBSI FS UMI, yang masing-masing berkontribusi sesuai dengan bidang minat dan keahliannya.(Jhm/KS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER