MAKASSAR, KORAN SULSEL – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada Januari-September 2023 mencapai 1.682,17 juta dolar AS sehingga surplus 811,44 juta dolar AS dengan total impor sebesar 870,73 juta dolar AS atau setara Rp12,5 triliun lebih.
“Kita punya beberapa komoditi andalan di Sulawesi Selatan seperti nikel. Permintaan ekspor stabil tiap bulan dan begitu juga dengan komoditi lainnya,” ujar Kepala BPS Sulawesi Selatan (Sulsel) Aryanto di Makassar, Senin.
Hingga kini, lanjutnya, Sulsel masih terus mengekspor beberapa komoditas unggulan dan juga mengimpor barang-barang penting lainnya. Namun nilai ekspor lebih baik dari transaksi impor setiap bulan, sehingga bisa terus surplus.
Adapun komoditas utama yang diekspor setiap bulan yaitu nikel yang berkontribusi 47,89 persen; besi dan baja (23,58 persen); biji-bijian berminyak (7,03 persen); lak, getah dan damar (5,57 persen) serta ikan dan udang berkontribusi 5,20 persen.
Aryanto menyebut Nikel merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulawesi Selatan dari Januari-September 2023 dengan nilai sebesar 937,90 juta dolar AS; disusul kelompok komoditas besi dan baja sebesar 302,60 juta dolar AS.
Kemudian biji bijian berminyak sebesar 164,65 juta dolar AS; lak, getah dan damar sebesar 60,94 juta dolar AS serta ikan dan udang yang menyumbang 55,43 juta dolar AS.
Aryanto menyebutkan 10 komoditas unggulan Sulsel itu mampu menyumbang ekspor 1.653,67 juta dolar AS atau 98,85 persen dalam neraca perdagangan. Selebihnya 1,15 persen atau 28,50 juta dolar AS dari perdagangan lainnya.
Adapun negara tujuan ekspor Sulawesi Selatan pada Januari-September 2023 dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang dengan nilai sebesar 968,67 juta juta dolar AS atau sekitar 50,12 persen; disusul Tiongkok dengan nilai 564,13 juta dolar AS (37,15 persen).
Australia dengan nilai 21,48 juta dolar AS (0,32 persen); Taiwan dengan nilai 16,65 juta dolar AS (0,68 persen) dan Amerika Serikat dengan nilai 14,95 juta dolar (1,12 persen) dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan. (ANT/KS)