MAKASSAR, KORAN SULSEL – Bakal calon wakil presiden, Muhaimin Iskandar, mengadakan pertemuan bersilaturahmi dengan jajaran pimpinan Pengurus Muhammadiyah di Kantor Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah (PUSDIM) di Jalan Gunung Lompobattang, Makassar, Sulawesi Selatan.
“Saya sangat terharu, sahabat-sahabat dari Muhammadiyah sangat bersemangat untuk menjadi bagian dari perubahan. Kita akan menjadi kekuatan bersama untuk berjuang bersama,” kata Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, dalam pertemuan tersebut pada hari Ahad.
Ia menjelaskan bahwa sejak deklarasi pasangan Anies-Muhaimin (Amin), undangan dan dukungan dari berbagai organisasi dan relawan terus mengalir. Ia bahkan membagikan sedikit kisah tentang perjodohan dengan Anies Rasyid Baswedan.
“Ada teori lama yang mengatakan siapa yang akan menjadi pasangan kita, tetapi akhirnya, keputusan ada di tangan Tuhan. Awalnya, Anies akan berpasangan dengan AHY, saya dengan Prabowo. Namun, takdir berkata lain,” ungkap Cak Imin.
Akhirnya, lanjut Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009 ini, Tuhan menetapkan perjodohan yang mengejutkan, meskipun secara rohaniah ia telah bertemu dengan Anies Baswedan sejak dulu ketika keduanya aktif di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta selama masa kuliah, mulai dari era Orde Baru hingga masa reformasi.
Dalam kunjungannya, Cak Imin didampingi oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH Saifullah Maksum, Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad, dan sejumlah pengurus lainnya.
Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Sulsel, Saiful Saleh, setelah pertemuan tersebut menyatakan bahwa kedatangan Cak Imin adalah untuk menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan antara Muhammadiyah dan PKB, khususnya dengan Nahdatul Ulama (NU) di Sulsel.
Ketika ditanya apakah kunjungan Cak Imin terkait dukungan Muhammadiyah untuk pasangan Amin serta sikap Pengurus Pusat Muhammadiyah terkait dukungan terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Saiful menegaskan bahwa organisasi Muhammadiyah memberikan keleluasaan kepada para kader untuk menentukan sikap politik mereka masing-masing.
“Pimpinan pusat memberikan keleluasaan kepada warga Muhammadiyah karena ini adalah komunitas yang berpikir. Semua yang ingin berpikir bersama berkumpul di sini (Amin). Di sini, komunitas berpikir pusat Muhammadiyah,” jelasnya.
Tentang tim pemenangan untuk pasangan Amin di Sulsel, Saiful mengungkapkan bahwa tim tersebut telah dibentuk, meskipun ia belum mengungkapkan nama timnya. Ia menegaskan bahwa Anies dan Muhaimin, dengan membawa tema perubahan, adalah pilihan yang sangat sesuai untuk mendapatkan dukungan.
“Sudah ada tim pemenangan, dan saya menjadi koordinatornya. Namun, nama timnya belum bisa diungkapkan. Saya adalah koordinator lembaga Hikma dan kebijakan publik serta Majelis Urunan HAM. Teman-teman telah mempercayakan saya untuk memimpin tim di Sulsel. Tim telah dibentuk di setiap daerah,” tambahnya. (KS)