FUZHOU, KORAN SULSEL – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menjalani pertemuan dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi, di Grand Ballroom C, Lantai 3, Crowne Plaza Fuzhou Riverside pada Jumat pagi (15/09).
Dalam pertemuan yang berlangsung, Wapres menggarisbawahi tiga aspek utama dalam upayanya untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Provinsi Fujian. Pertama, Wapres mendorong peningkatan kerja sama perdagangan, terutama di sektor produk halal. “Provinsi Fujian adalah pintu masuk bagi produk Indonesia ke Tiongkok, termasuk melalui kerjasama Two Countries Twin Parks.” Ujar Ma’ruf Amin
Wapres juga memberikan contoh konkrit dengan menunjuk Kawasan Fuqing Yuanhong Internasional Food Industrial Park sebagai potensi point of entry dan lokasi pengembangan perdagangan produk makanan dan minuman, termasuk produk halal seperti makanan dan minuman, farmasi, dan kosmetik halal. Wapres menyoroti potensi pasar besar di Indonesia dengan populasi muslim sebanyak 230 juta orang, dan posisi Indonesia sebagai peringkat ketiga di dunia dalam sektor fesyen muslim.
Selanjutnya, Wapres menekankan pentingnya investasi sebagai aspek kedua dari kerja sama yang ditekankannya. Dia berharap Pemerintah Provinsi Fujian akan mendukung realisasi investasi dari pelaku bisnis Fujian di sektor-sektor strategis Indonesia, termasuk investasi di perusahaan CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited) dalam ekonomi hijau. Wapres juga mengajak perusahaan Fujian untuk berinvestasi di tiga kawasan industri Indonesia, yakni Batang, Semarang, dan Bintan, sebagai bagian dari Two Countries Twin Parks (TCTP). Di bidang perikanan, Wapres mendukung peningkatan investasi di sektor penangkapan ikan dan pengolahan hasil laut.
Terakhir, Wapres menyampaikan kunci ketiga untuk memperkuat kerja sama Indonesia – Fujian adalah melalui penguatan People-to-People Contacts. Ini didasarkan pada hubungan kekerabatan yang telah lama terjalin antara Fujian dan Indonesia. Wapres berharap Pemerintah Provinsi Fujian akan mendukung lebih banyak beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Fujian dan kerja sama pendidikan vokasi sebagai pendukung investasi Tiongkok di Indonesia.
Wapres juga mengingatkan bahwa Fujian dan Indonesia memiliki hubungan sejarah yang kuat dan banyak masyarakat Indonesia yang memiliki akar dari Provinsi Fujian. Bahasa Hokkian juga memiliki pengaruh yang signifikan di Indonesia, dengan kata-kata seperti “bakpao” dan “capcay” yang berasal dari bahasa Hokkian.
Menyambut baik penekanan Wapres tersebut, Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi, mengungkapkan bahwa TCTP adalah proyek yang sangat penting bagi Indonesia dan Tiongkok, dan telah mendapat perhatian tinggi dari kedua kepala negara. Melalui kesepakatan ini, beberapa perusahaan Tiongkok telah melakukan investasi besar di Indonesia, bahkan ada yang mencapai nilai sebesar 21,4 miliar dolar. “Kawasan industri di Indonesia juga berperan penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Zhou Zuyi juga berharap bahwa Indonesia dan Tiongkok akan terus membangun proyek-proyek besar yang fokus pada beberapa sektor industri kunci seperti pertanian, permesinan, elektronik, dan pertambangan hijau. Pemerintah Provinsi Fujian bersama Pemerintah Pusat juga telah bekerja sama untuk membangun mekanisme kerja yang efektif untuk mempromosikan infrastruktur yang akan membantu meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Fujian.
Dalam konteks kerja sama di bidang kelautan dan perikanan, Zhou Zuyi juga mendorong integrasi sektor perikanan kedua negara dengan lebih mendalam, memanfaatkan potensi ekonomi kelautan masing-masing. “Kami akan secara aktif mendorong untuk mempermudah perizinan dan akses pasar bagi produk-produk Indonesia, seperti produk kelautan, buah-buahan tropis, dan sarang burung walet,” katanya.
Zhou Zuyi juga mengumumkan bahwa Fujian akan menyelenggarakan konferensi peralatan maritim dunia bulan depan. Dia mengharapkan perusahaan Indonesia untuk ikut serta dalam konferensi ini dan menjajaki peluang kerja sama di bidang kapal dan peralatan lepas pantai.
Terakhir, terkait penguatan People-to-People Contacts, Zhou Zuyi memastikan bahwa Fujian sangat mendukung program ini. Beberapa kota di Fujian telah menjalin hubungan persahabatan dengan kota-kota di Indonesia, termasuk Semarang, Surabaya, Malang, dan Palembang. Dalam bidang pendidikan, Zhou Zuyi juga setuju agar pertukaran pelajar Indonesia dan Fujian dapat terus ditingkatkan melalui program sekolah dua arah di luar negeri. “Kami sangat menyambut mahasiswa Indonesia untuk melakukan studi di Fujian dan berharap mahasiswa Fujian juga dapat belajar di Indonesia. Dengan demikian, kami dapat menjalankan kerja sama antara perguruan tinggi,” tambahnya.
Sebagai informasi, selain menjadi Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi juga menjabat sebagai Sekretaris CPC Komite Provinsi Fujian. Pertemuan ini adalah pertemuan kedua antara Wapres dan Zhou Zuyi, setelah pertemuan sebelumnya di Jakarta pada tanggal 9 Mei 2023.
Selain Wapres Ma’ruf Amin dan Zhou Zuyi, beberapa pejabat lainnya yang hadir dalam pertemuan ini termasuk Sekretaris CPC Kota Fuzhou Lin Baojin. (Hms/KS)