Koran Sulsel – Dalam acara Makassar International Eight Festival and Forum (F8), puluhan stand memeriahkan pagelaran seni, budaya, dan hiburan. Festival yang terbagi menjadi 4 zona ini tidak hanya dimeriahkan oleh booth Dinas Pemerintah Kota Makassar, kerajinan UMKM, dan kuliner lokal serta nasional, tetapi juga oleh booth dari negara-negara asing.
Empat negara asing, yaitu Jepang, Perancis, Australia, dan India, turut berpartisipasi dengan memasang stand di Festival F8 Makassar. Stand-stand ini berlokasi di depan pintu masuk panggung utama Zona 3 Anjungan Pantai Losari. Keempat negara tersebut menawarkan konsultasi dan informasi mengenai berbagai aspek, mulai dari beasiswa di semua tingkat pendidikan, budaya, sejarah, hingga makanan khas negara mereka.
Salah satu peserta dari Konsulat Jenderal Jepang, Ohashi Koichi, mengungkapkan kebanggaannya atas kesempatan berpartisipasi dalam Festival F8. Ia merasa senang karena mayoritas pengunjung selama empat hari acara ini adalah pemuda dan pemudi. Ia berusaha mengenalkan lebih dalam tentang Jepang kepada mereka, terutama para siswa dan mahasiswa yang memiliki rasa ingin tahu.
“Sasaran saya khususnya untuk kaum muda siswa dan mahasiswa, saya senang kebanyakan yang datang siswa-siswi, tadi saya ajari menulis kanji dan permainan Jepang,” ujarnya.
Selain itu, stand Konsulat Jenderal Australia juga menarik perhatian. Alex Stephens, perwakilan Konsulat Jenderal Australia, menjelaskan bahwa booth negaranya merupakan tempat bagi masyarakat Makassar, terutama pelajar, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Australia. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto atas undangan untuk berpartisipasi dalam Festival F8.
Tidak hanya itu, dua negara lainnya, yaitu Perancis dan India, juga turut berkontribusi. Stand Perancis menawarkan layanan konsultasi pendidikan dan beasiswa, makanan khas Perancis gratis, serta ruang foto ala majalah fashion yang menggambarkan Perancis sebagai pusat fashion dunia. Sementara itu, stand India memberikan informasi wisata negara mereka, makanan khas seperti little miller, pernak-pernik budaya, turban tradisional, serta buku ensiklopedia berisi informasi umum mengenai India.
Festival F8 di Makassar bukan hanya menjadi panggung seni dan hiburan, tetapi juga menjadi platform penting untuk pertukaran budaya dan informasi antara Indonesia dan negara-negara asing yang berpartisipasi.
Editor: Agus Susanto